Pages

Manusia dan Kekerasan

Terkadang kita akan berpikir, mengapa manusia bisa sangat kejam, bengis, dan berbuat di luar batas kewajaran?
Perang, penindasan, penganiayaan, dan perbuatan keji lainnya tentu sangat sering kita dengar dalam berita kriminal di media massa, maupun catatan sejarah.

Misalnya juga tentang teroris yang meledakkan bomnya pada Jumat 17 Juli lalu. Kali ini hotel JW Marriot dan Ritz Carlton yang menjadi sasarannya. Diberitakan bahwa teroris yang meledakkan bom di kedua hotel ini masih ada hubungannya dengan Nurdin M. Top alis kaki tangannya. Kita luar biasa terperanjat. Tak pernah terbayangkan sebelumnya Banyak sekali orang-orang yang tidak berdosa menjadi korban karenanya. Sungguh kejam…

Mungkin sebenarnya manusia bukanlah makhluk yang kejam atau bengis. Manusia bisa menjadi kejam dan bengis karena merasa tidak bahagia, atau karena suatu IDEOLOGI. Ideologi membentur dengan ideologi lainnya, Sistem melawan sistem lainnya, atau Agama melawan agama lainnya. Manusia seringkali terhimpit diantara Sistem, Ideologi, atau bahkan Agama yang dianutnya, sehingga membuat manusia menjadi bengis dan kejam.

Sistem, Ideologi, atau Agama yang dipahami dengan "buta hati" akan membuat manusia memandang Sistem, Ideologi ataupun Agama yang lain adalah tidak benar. "Hanya sistemku yang benar, hanya ideologiku yang pas, dan Hanya Agamaku yang direstui Tuhan, dan semua yang lain adalah tidak benar" dan pandangan2 itulah sumber kebengisan manusia pada sesungguhnya.

Seandainya semua orang mau mendengarkan hati nurani, dan mau memahami setiap hal dengan hati yang terbuka, mungkin kekejaman dan korban tidak akan menjamur dalam sejarah kehidupan manusia.



Inspired by :
http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/2296/Ideologi_Vs_Hati_Nurani
http://www.muslimdaily.net/opini/3726/bom-mega-kuningancarut-marut-penangangan-kasus-terorisme

Manusia dan Penderitaan

Kita semua tahu apa itu penderitaan. Kita bahkan mungkin pernah mengalaminya. Orang biasa bilang bahwa penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan. Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam.

Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan.

Contohnya kasus Bilqis, seorang anak yang terlahir dengan penyakit atresia billier yang timbul akibat rusaknya saluran empedu di luar hati sehingga tidak ada aliran empedu dari hati ke dalam usus 12 jari yang normalnya terjadi, namun pada Bilqis itu tidak terjadi.

Ada secercah harapan timbul dari kedua orang tuanya, tetapi kembali tenggelam saat paru-paru Bilqis terserang bakteri ganas dan mematikan. Bilqis akhirnya harus menyerah pada atresia billier yang telah menyertainya sejak lahi, dan akhirnya meninggal.
Mungkin itu sebuah penderitaan, cobaan ataukah hukuman? Hanya Tuhan yang tahu…Namun penderitaan itu bisa dihadapi dengan hati yang ikhlas dan sabar. Banyak hikmah yang terkandung pada setiap kejadian…



Inspired by :

http://artikel.sabda.org/penderitaan
http://nasional.kompas.com/read/2010/04/11/14043116/Pelajaran.Cinta.dari.Bilqis

Manusia Dan Keindahan

Indonesia memiliki banyak gedung gereja tua yang dipergunakan oleh berbagai denominasi gereja dan yang dibangun dengan berbagai jenis arsitektur. Salah satunya adalah Gereja Katedral. Kita akan membahas salah satu gereja sebagai tempat peribadatan umat agama Kristen Katholik yaitu Gerja Katedral yang terdapat di negara Indonesia.

Gereja Katedral Jakarta (nama resmi: Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming) adalah sebuah gereja di Jakarta. Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu.

Gereja ini dilindungi hukum dan merupakan cagar budaya dan penanda penting dalam tatanan Kota Jakarta. Tidaklah heran gedung Gereja Katedral ini memiliki karismanya tersendiri, dan merupakan simbol yang tidak dapat dipisahkan dari kerukunan antar-agama. Gedung Katedral dilabur putih dan merupakan penanda (landmark) megah di Weltevreden, Jakarta.


Ditengah berdirinya gedung-gedung yang indah nan megah, masih ada orang-orang di sekelilingnya yang hidupnya pas-pas an, malahan sampai saat ini masih ada yang hidupnya kekurangan, dengan rumah kumuh, terlebih lagi masih ada yang masih tinggal di bawah kolong jembatan. Sungguh menyedihkan…

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan lingkungan yang dituangkan dalam berbagai bentuk keadilan (pemerintah pun harusnya ikut berperan) yang nantinya menjadi bagian dari keindahan kota yang lingkungan yang tertata rapid an bersih.

Inspired by :

http://tarihoran.wordpress.com/2010/05/02/manusia-dan-keindahan-analisis-gereja-katedral/

http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Jakarta

http://anthoine.multiply.com/journal/item/181/Manusia_dan_Keindahan